Peken Kidung Mbah Gombel, Inisiatif Warga yang Hidupkan Ekonomi Rakyat dan Budaya Tradisional Desa


Flayer acara yang selalu disebarkan keseluruh media sosial dan wa group RT/RW dan Lembaga Desa


Sumberejo, Klaten Selatan — Kegiatan Peken Kidung Mbah Gombel yang digelar secara rutin setiap pekan di Dusun Jombor RT 03/RW 10, Desa Sumberejo, Kecamatan Klaten Selatan, terus menunjukkan geliat positif sebagai ruang ekonomi rakyat sekaligus pelestarian budaya tradisional. Pasar rakyat yang digelar dengan konsep tempo dulu ini menjadi bukti nyata bahwa inisiatif warga mampu melahirkan kampung wisata yang hidup, mandiri, dan berkarakter.

Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sumberejo, Latif Safruddin, menyampaikan bahwa Peken Kidung Mbah Gombel merupakan salah satu contoh inisiatif luar biasa dari warga desa yang patut diapresiasi dan didukung bersama.

“Ini bukan sekadar pasar, tetapi ruang budaya, ruang ekonomi, dan ruang edukasi. Peken Kidung Mbah Gombel adalah inisiatif murni warga yang tumbuh dari kesadaran bersama untuk menggerakkan ekonomi rakyat sekaligus menghidupkan kembali budaya masa lalu,” ungkap Latif.

Ekonomi Rakyat Tumbuh dari Dapur Warga

Latif menjelaskan, seluruh jajanan dan menu yang dijajakan di Peken Kidung Mbah Gombel merupakan makanan tradisional khas masa lalu, yang sebagian besar sudah mulai jarang ditemui di pasar modern. Mulai dari olahan singkong, ketela, jenang, kudapan berbahan alami, hingga masakan rumahan tradisional yang dimasak dengan cara-cara sederhana dan sehat.

“Semua jajanan ini lahir dari dapur warga. Tidak instan, tidak berbahan pengawet, dan sangat mencerminkan pola hidup sehat ala masyarakat tempo dulu. Ini sejalan dengan semangat kembali ke makanan alami dan tradisional,” tambahnya.

Dengan konsep tersebut, peken ini tidak hanya menjadi tempat transaksi ekonomi, tetapi juga membuka peluang usaha bagi warga, khususnya ibu-ibu dan pelaku UMKM desa. Perputaran uang terjadi di desa, oleh warga, dan untuk warga.

Kampung Wisata Berbasis Budaya dan Partisipasi Warga

Lebih lanjut, Latif menegaskan bahwa Peken Kidung Mbah Gombel telah berkembang menjadi embrio kampung wisata berbasis budaya rakyat. Kehadiran musik tradisional dan live music bernuansa rakyat, suasana alam, serta interaksi sosial yang hangat menjadikan kegiatan ini menarik bagi masyarakat luas, tidak hanya warga Sumberejo.

“Inilah wajah pariwisata desa yang sesungguhnya. Bukan dibangun dari proyek besar, tetapi dari partisipasi warga, gotong royong, dan kesadaran kolektif. Ini patut dijaga dan dikembangkan,” jelasnya.

Menurutnya, kegiatan rutin seperti ini mampu membangun identitas desa sekaligus memperkuat kohesi sosial antarwarga. Anak-anak, orang tua, hingga generasi muda bisa belajar langsung tentang nilai kebersamaan, tradisi, dan kearifan lokal.

BPD Dorong Keberlanjutan dan Perlindungan Kegiatan Warga

Sebagai lembaga desa, BPD Sumberejo berkomitmen untuk terus mendukung dan mengawal kegiatan-kegiatan positif berbasis warga, termasuk Peken Kidung Mbah Gombel. Latif menegaskan bahwa kegiatan seperti ini perlu mendapatkan perhatian serius agar berkelanjutan dan terlindungi secara kebijakan desa.

“Kami di BPD melihat ini sebagai aset sosial dan ekonomi desa. Ke depan, perlu sinergi antara warga, pemerintah desa, dan semua pemangku kepentingan agar kegiatan ini terus hidup dan memberi manfaat jangka panjang,” ujarnya.

Ia juga berharap Peken Kidung Mbah Gombel bisa menjadi inspirasi bagi dusun-dusun lain untuk menggali potensi lokal masing-masing tanpa harus meninggalkan akar budaya.

Kembali Sehat, Kembali ke Nilai-Nilai Lama

Lebih dari sekadar pasar, Peken Kidung Mbah Gombel membawa pesan penting tentang gaya hidup sehat dan sederhana ala masa lalu. Makanan tradisional, interaksi sosial langsung, serta suasana alam menjadi pengingat bahwa kemajuan tidak selalu harus meninggalkan tradisi.

“Kadang kita terlalu jauh melangkah ke depan, sampai lupa bahwa masa lalu kita menyimpan nilai kesehatan, kebersamaan, dan keseimbangan hidup. Peken ini mengajak kita untuk mengingat kembali itu semua,” pungkas Latif Safruddin.

Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, Peken Kidung Mbah Gombel diharapkan terus menjadi ikon kegiatan rakyat yang menguatkan ekonomi desa, melestarikan budaya, dan menghadirkan ruang sehat bagi masyarakat.

Latif Safruddin
Sekretaris BPD Sumberejo


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama